Jumat, 25 Maret 2011

Teori Braham H. Maslow

NAMA    :Viky Endrio
NPM       :11509169
KELAS    :2PA04

Braham H. Maslow (1908-1970)Abraham H. Maslow lahir dan besar di Brooklyn, dimana orangtuanya tinggal setelah beremigrasi dari Russia. Padaawalnya keluarga Maslow sangat miskin tetapi secara pesat meningkat pada lingkungan ³kelas menengah´, karenaayah Maslow yang seorang pengusaha pada akhirnya dapat menjadi sukses. Ketikapertama kali sampai di Wiconsin dia sangat antusias terhadap Watson dan teorinya tentang ³behavior´. Setelahpenelitiannya dengan ³monyet´, Maslow melakukan studi paralel tentang manusia, dengan menemukan banyak kesamaan (Maslow 1968). Pada suatu saat di tahun 1941, setelah Pearl Harbor diserang oleh Jepang, Maslowmengatakan bahwa ia menyerah telah mengambil jalan yang egois. Dia mempunyai visi yang lain tentang manusiadan sekitarnya. Maslow sangat tertarik pada teori Freud dan Gestalt dengan konsep organisme dilihat dari pertumbuhannya, tetapiwalaupun begitu, studinya tentang filsafat meyakinkannya bahwa kesejahteraan seorang manusia tidak akanditemukan dalam konsep behaviorisme ataupun psikoanalisis.
Manusia Pada Dasarnya Baik Pertama, menurut Maslow, manusia mempunyai suatu struktur psikologis yang penting yang ada pada struktur fisik mereka : mereka mempunyai ³kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungannya berdasarkan genetik.´ Sebagiankarakteristik ini adalah tipikal pada semua manusia; dan sebagian ada yang "unik pada individual.´ Kebutuhan ini,kapasitas, dan kecenderungan yang sangat utama baik atau sedikitnya netral, mereka bukanlah sifat yang jahat.Dugaan ini pada salah satu novel Maslow, para penulis telah mengira bahwa kebutuhan manusia ataukecenderungannya jelek atau antisosial dan harus diatasi melalui latihan dan sosialisasi (ahli agama mengemukakansebagai dosa; konsep Freud tentang Id).Kedua, kesehatan dan perkembangan yang diinginkan termasuk aktualisasi karakteristik ini atau potensi-potensiorang yang berfungsi sepenuhnya. Kematangan orang ³sepanjang garis bahwa ini tersembunyi, rahasia, secarasamar-samar melihat sifat penting, tumbuh dari dalam dibandingkan menjadi pembentukan dari luar´ (Maslow,1954).Ketiga, menurut Maslow, psikopatologi berasal dari frustrasi, pengingkaran, atau guncangan sifat alami manusia.Hal ini berarti bahwa psikoterapi atau terapi yang dilakukan adalah mengarah pada aktualisasi diri danpengembangan pribadi individu atau ´inner nature´ (Maslow 1954).


Hirarki Kebutuhan dari Maslow
Harga Diri Kebutuhan Psikologis (Dicintai, Diterima, Memiliki) Rasa Aman Kebutuhan 

Fisiologis Aktualisasi Diri
 Kebutuhan FisiologisSebagian kebutuhan fisiologis adalah homeostatik dalam alami (mencoba untuk memelihara yang seimbang antaraelemen yang berbeda). Sebagai contoh, melalui asupan makanan dan air, tubuh mencoba untuk memelihara berbagaimacam keseimbangan dalam darah dan jaringan tubuh seperti isi dari garam, gula, protein, dan substansi yang lain. Sebagai contoh,, melalui asupan makanan dan air, tubuh mencoba untuk memelihara berbagaimacam keseimbangan dalam darah dan jaringan tubuh seperti isi dari garam, gula, protein, dan substansi yang lain.

Kebutuhan Dicintai dan Mencintai
Maslow mengemukakan bahwa kita mempunyai ³kecenderungan seperti binatang untuk berkumpul, bergerombol, bergabung, untuk menjadi anggota´ (1970) yang telah frustrasi ³oleh kebijakan mobilitaskita, gangguan pada kelompok tradisional, menyebar pada keluarga-keluarga, kelompok generasi, orang urban yangmenetap dan penghilangan dari desa yang menghadapi dan kesimpulan yang dangkal dari persahabatan di Amerika´. Kebutuhan Rasa Harga DiriKebutuhan rasa harga diri ada dua set. Set pertama meliputi kebutuhan untuk kuat, penguasaan, kompetensi, percayadiri, dan mandiri. Set yang kedua meliputi kebutuhan untuk gengsi, dalam merasakan hormat dari orang lain; status;ketenaran; dominan; orang penting; bermartabat; dan penghargaan.
Kepribadian yang sehat menurut Maslow
1. Menerima realitas secara tepat
    Kepribadian-kepribadian yang tidak sehat mengamati dunia menurut ukuran-ukuran subyektif mereka    
    sendiri, memaksa dunia untuk mencocokannya dengan bentuk ketakutan-ketakutan, kebutuhan-kebutuhan
     dan nilai-nilai. Semakin objektif kita mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik kemampuan
    kita untuk berpikir secara logis, untuyk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang tepat, dan pada umumnya
    untuk menjadi efisien secara intelektual.
2. Menerima diri dan orang lain apa adanya
    Orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima diri mereka. Kelemahan-kelemahan dan kekuatan-
    kekuatan mereka tanpa keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya, mereka tidak terlampau banayk
    memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sangat sehat ini memiliki kelemahan–kelemahan atau
    cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau merasa bersalah terhadap hal-hal tersebut.
    Karena orang-orang sehat ini begitu menerima kodrat mereka, maka mereka tidak harus mengubah atau
    memlsukan diri mereka. Mereka santai dan puas denagn diri mereka dan penerimaan ini berlaku bagi
    semua tingkat kehidupan.
3. Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat
    Pengaktualisasian diri bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura. Kita dapat
    mengatakan bahwa orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai dengan kodrat mereka.
    Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang lain, atau dimana
    hal tersebut tidak penting, maka untuk sementara mereka mengekang persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka
    tidak sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka tidak mau mencari kesenangan dalam
    mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan adapt-adat social.
4. Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada perseorangan
    Orang yang mengaktualisasikan diri mencintai pekerjaan mereka dan berpendapat bahwq pekerjaan itu
    tentu saja cocok untuk mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka lakukan; tentu,
    sesuatu yang harus mereka lakuakn tidak semata-mata suatu pekerjaan untuk mendapat penghasilan.
5. Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain
    Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan
    kesunyian. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan mereka dan dengan demikian
    mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan meeka sangatt egosentris
    dan terarah kepada dir mereka sendiri.
6.Memiliki ruang untuk diri pribadi
   Pengaktualisasian diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik. Kepribadian-
   kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi mereka yang tinggi menaklukan mereka,
   agak tidak mempan terhadap krisis atau kerugian. Kemalangan-kemalangan yang dapat mengahncurkan
   orang-orang yang sehat mungkin hamper tidak dirasakan oleh mereka. Mereka mempertahankan suatu
   ketenangan dasar di tengah apa yang dilihat oleh orang-orang yang kurang sehay sebagai malapetaka.
7. Menghargai dan terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru
    Menghargai pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang, dengan
    suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum. Suatu pandangan yang bagus atau
    menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang
    pasti, tetapi senantiasa berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami.
8. Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak
    Dimana orang-orang yang mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona
    yang hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang mendalam.
    Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman-
    pengalaman yang ringan. Pengalaman- pengalaman yang ringan ini kadang- kadang dapat terjadi pada kita
    semua.
9. Memiliki identitas sosial dan minat sosial yang kuat
    Orang- orang yang sehat mengetahui bahwa mereka dapat mencapai hal- hal dengan lebih baik daripada 
    orang-orang lain dan bahwa mereka melihat dan memahamii hal- hal itu dengan lebih jelas.mereka mungkin
    kerapkali merasa tertekan atau marah karena tingkah laku orang- orang lain yang bodoh, lemah, atau kasar
    tetapi mereka cepat memahami dan memaafkannya.
10. Memiliki relasi yang akrab dengan beberapa teman
      Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang- orang lain daripada orang- orang yang 
      memiliki kesehatan jiwa yang biasa.mereka memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih 
      dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu lain.
11. Mengarah pada nilai-nilai demokratis
     Orang yang sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas social, tingkat 
     pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka sangat siap mendengarkan atau 
     belajar dari dari siapa saja yang dapat mengajarkan sesuatu kepada mereka.
12. Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh
      Dapat membedakan dengan jelas antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita- cita jauh lebih 
      penting daripada sarana untuk mencapainya.mereka juga sanggup membedakan antara baik dan buruk, 
      benar dan salah. Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau tidak konsisten dalam hal- hal etis, 
      terombang- ambing, atu berganti-ganti antara benar dan salah menurut keuntungannya.
13.Memiliki rasa humor yang tinggi
     Orang-orang yang kurang sehat menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang menyebabkan 
     seseorang merasa sakit, humor superioritas yang mengambil keuntungan dari rasa rendah diri dari orang 
     lain atau kelompok dan humor pemberontakan terhadap penguasa yang berhubungan dengan suatu situasi 
     Oedipus atau percakapan cabul.
14. Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar, dan kreatif
      kreatifitas merupakan suatu sifat yang diharapkan seseorang dari pengaktualisasi- pengaktualisaasi diri 
      mereka adalah asli, inventif, dan inovatif, meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu 
      karya seni. Maka kreatifitas lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih 
      mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi terhadap dunia dan bukan mengenai hasil-hasil 
      yang sudah selesai dari suatu karya seni
15.Memiliki integritas tinggi yang total
     Pengaktualisasi – pengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri atau pun otonom, mampu melawan dengan baik
     pengaruh- pengaruh social, untuk berpikir atau bertindak menurut cara- cara tertentu. Akan tetapi mereka 
     tidak terus terang menenrang kebudayaan. Daftar kualitas-kualitas pribadi yang hebat ini mungkin 
     tampaknya seperti suatu pernyataan yang berlebihan atau karikatur dari kepribadian yang sangat sehat.

3.     Perbedaan Meta needs dengan Deficiency needs 
   Kebutuhan meta disebut being need karena kebutuhan memberikan sumbangan yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang, dalam bentuk kesehatan yang lebih baik, usia panjang, dan memperluas efisiensi biologis. 
   Kebutuhan dasar disebut deficiency need karena kegagalan untuk memuaskan kebutuhan dasar mengakibatkan individu merasakan kekurangan sesuatu.
4.     Ciri aktualisasi diri
o   Mereka mampu melihat realitas secara lebih baik dan efisien.
o   Mampu menerima diri sendiri dan orang lain.
o   Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran.
o   Berfokus pada masalah.
o   Kebutuhan akan privasi dan independensi.
o   Berfungsi secara otonom.
o   Apresiasi yang senantiasa segar.
o   Memiliki pengalaman mistik/ spiritual yang mendalam
o   Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadapsesama manusia.
o   Perasaan empati dan afeksi yangkuat terhadap sesama manusia.
o   Hubungan antar pribadi.
o   Struktur watak demokratis.
o   Membedakan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk.
o   Kreativitas.
o   Resistensi terhadap inkulturasi.

Kelompok C 

1. Pengertian dasar teori fromm
 
Teori Erich fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat

2. Kepribadian yang sehat menurut  Fromm

Kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan  kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter  sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di  cintai. Kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat  penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan  bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan,  renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa- peristiwa didunia dan terhadap diri.

3. Ciri-ciri kepribadian sehat menurut Fromm

1. Cinta yang produktif

Cinta yang produktif berarti memperhatikan (dalam pengertian memelihara mereka), sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Hal ini berarti memikul tanggung jawab untuk orang-orang lain, dalam pengertian mau mendengarkan kebutuhan-kebutuhan mereka juga orang-orang yang dicintai dipandang dengan respek dan menerima individualitas mereka, mereka dicintai menurut siapa dan apa adanya. Dan untuk menghormati mereka, kita harus memiliki pengetahuan penuh terhadap mereka, kita harus memahami mereka siapa dan apa secara objektif.

2. Pikiran yang produktif

Pemikir produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.  

3. Kebahagiaan merupakan prestasi (kita) yang paling hebat. 

Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orang tua, Negara, atau suara kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu terhadap hukuman karena melanggar kode moral dari penguasa. Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri
4, Perkembangan kepribadian " self "
Self disebut pula self concept, merupakan persepsi dan nilai – nilai individu tentang dirinya atau hal – hal lain yang berhubungan dengan dirinya. Self meliputi dua hal,
(a) Self real, merupakan gambaran sebenarnya tentang dirinya yang nyata,
(b) Ideal self, merupakan apa yang menjadi kesukaan, harapan, atau yang idealisasi tentang dirinya.

5. Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu.
Positive Regard adalah suatu kebutuhan yang memaksa dan dimiliki semua Sorang. Semua anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan yang ini. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang lain, tetapi ia akan kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang.

6. ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya

· Keterbukaan pada pengalaman
· Kehidupan Eksistensial
· Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri.

Sabtu, 19 Maret 2011

CARL ROGERS

A. Sejarah Singkat Carl Rogers            

Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien (client centered). Teori Rogers mirip dengan pendekatan Freud, namun pada hakikatnya Rogers berbeda dengan Freud karena Rogers menganggap bahwa manusia pada dasarnya baik atau sehat.Dengan kata lain, Rogers memandang kesehatan mental sebagai proses perkembangan hidup alamiah, sementara penyakit jiwa, kejahatan, dan persoalan kemanusiaan lain dipandang sebagai penyimpangan dari kecenderungan alamiah.
 Teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin.


B. Pokok-pokok Teori Carl Rogers 

a. Struktur kepribadian
Rogers lebih mementingkan dinamika dari pada struktur kepribadian. Namun demikian ada tiga komponen yang dibahas bila bicara tentang struktur kepribadian menurut Rogers, yaitu : organisme, medan fenomena, dan self.
1) Organime, mencakup :
a) Makhluk hidup
Organisme adalah makhluk lengkap dengan fungsi fisik dan psikologisnya, tempat semua pengalaman dan segala sesuatu yang secara potensial terdapat dalam kesadar setiap saat.
b) Realitas subjektif
Organisme menanggapi dunia seperti yang diamati atau dialaminya. Realita adalah medan persepsi yang sifatnya subjektif, bukan benar-salah.
c) Holisme
Organisme adalah kesatuan sistem, sehingga perubahan pada satu bagian akan mempengaruhi bagian lain. Setiap perubahan memiliki makna pribadi atau bertujuan, yakni tujuan mengaktualisasi, mempertahankan, dan mengembangkan diri.
2) Medan fenomena (Phenomenal field)
Rogers mengartikan medan fenomena sebagai keseluruhan pengalaman, baik yang internal maupun eksternal, baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Medan fenomena merupakan seluruh pengalaman pribadi seseorang sepanjang hidupnya.
Beberapa diskripsi yang menjelaskan pengertian Medan Fenomena :
a). Pengalaman internal (persepsi mengenai diri sendiri), pengalaman eksternal (persepsi mengenai dunia luar);
b). Meliputi pengalaman yang disimbolkan (symbolized) merupakan pengalaman disadari, Pengalaman yang disimbolkan tetapi diingkari atau terdistorsi (denied or distorted) merupakan pengalaman disadari, Pengalaman yang tidak disimbolkan atau diabaikan (ignored) merupakan pengalaman tidak disadari.
c). Semua persepsi bersifat subyektif, benae bagi dirinya sendiri,
d). Medan fenomena seseorang tidak dapat diketaui oleh orang lain, kecuali melalui melihat dari sudut pandang mereka (internal frame of reference)
3) Self
Self merupakan konsep pokok dari teori kepribadian Rogers, yang intinya adalah :
a) terbentuk melalui medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu;.
b) bersifat integral dan konsisten;
c) menganggap pengalaman yang tak sesuai dengan struktur self sebagai ancaman;
d) dapat berubah karena kematangan dan belajar.
b. Dinamika Kepribadian
Menurut Rogers, organisme mengaktualisasikan dirinya menurut garis-garis yang diletakkan oleh hereditas. Ketika organisme itu matang maka ia makin berdiferensiasi, makin luas, makin otonom, dan makin tersosialisasikan. Rogers menyatakan bahwa pada dasarnya tingkah laku adalah usaha organisme yang berarah tujuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya sebagaimana dialami, dalam medan fenomena sebagaimana medan fenomena itu dipersepsikan (Hall dan Lindzey, 1995 :136-137).
Rogers menegaskan bahwa secara alami kecenderungan aktualisasi akan menunjukkan diri melalui rentangan luas tingkah laku, yaitu :
1) Tingkah laku yang berakar pada proses fisiologis, termasuk kebutuhan dasar (makana, minuman, dan udara), kebutuhan mengembangkan dan memerinci fungsi tubuh serta generasi.
2) Tingkah laku yang berkaitan dengan motivasi psikologis untuk menjadi diri sendiri.
3) Tingkah laku yang tidak meredakan ketegangan tetapi justru meningkatkan tegangan, yaitu tingkah laku yang motivasinya untuk berkembang dan menjadi lebih baik.
c. Perkembangan kepribadian
Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan, namun dia yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orang yang secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, otonom, sosial, sdan secara keseluruhan semakin aktualisasi diri. Rogers menyatakan bahwa self berkembang secar utuh-keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagian. Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku yang disadari agar tetap sesuai dengan struktur self sehingga dirinya berkembang menjadi pribadi yang berfungsi utuh.
Pribadi yang berfungsi utuh menurut Rogers adalah individu yang memakai kapasitas dan bakatnya, merealisasi potensinya, dan bergerak menuju pemahaman yang lengkap mengenai dirinya sendiri dan seluruh rentang pengalamannya. Rogers menggambarkan 5 ciri kepribadian yang berfungsi sepenuhnya sebagai berikut :
1) terbuka untuk mengalami (openess to experience);
2) hidup menjadi (existential living);
3) keyakinan organismik (organismic trusting);
4) pengalaman kebebasan (experiental freedom);
5) kreativitas (creativity)

Rogers juga membedakan dua tipe belajar, yaitu:
a. Kognitif (kebermaknaan)
b. experiential ( pengalaman atau signifikansi)
Guru menghubungan pengetahuan akademik ke dalam pengetahuan terpakai seperti memperlajari mesin dengan tujuan untuk memperbaikai mobil. Experiential Learning menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa. Kualitas belajar experiential learning mencakup : keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada siswa.
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:
a. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
b. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa
c. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
d. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip dasar humanistik yang penting diantaranya ialah :
a. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
b. Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
c. Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
d. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang penting.
e. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu.
Salah satu model pendidikan terbuka mencakup konsep mengajar guru yang fasilitatif yang dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada tahun 1975 mengenai kemampuan para guru untuk menciptakan kondidi yang mendukung yaitu empati, penghargaan dan umpan balik positif. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :
a. Merespon perasaan siswa
b. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
c. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
d. Menghargai siswa
Dari penelitian itu diketahui guru yang fasilitatif mengurangi angka bolos siswa, meningkatkan angka konsep diri siswa, meningkatkan upaya untuk meraih prestasi akademik termasuk pelajaran bahasa dan matematika yang kurang disukai, mengurangi tingkat problem yang berkaitan dengan disiplin dan mengurangi perusakan pada peralatan sekolah, serta siswa menjadi lebih spontan dan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggI.